Selasa, 04 Agustus 2015

Perempuan yang Mencintai Hujan

Langit mulai kelabu. Menyiratkan pesan yang tak tersampaikan. Angin terus berhembus kencang, membisikkan kata dengan penuh kelembutan, "Aku merindukanmu" katanya. Tetesan air mulai jatuh dari langit. Satu, dua, tiga, kemudian bertambah banyak. Mereka berbondong-bondong jatuh membasahi bumi sepenuh hati tanpa balas. Hujanpun turun dengan terasa menyakitkan, membasahi banyak luka dan tergenang. Payung ditangan sudah siap untuk melindungi agar sang pemilik tidak tersentuh rintiknya~ bukan! bukan itu! payung ditangan sudah siap untuk memayungi kamu yang berada di depan. Seseorang yang selalu menghindari tatapan, untuk mengejar perempuan lain dengan membawa harapan. Air mata tlah menyatu dan tak kuat ditanggung oleh pelupuknya, kemudian jatuh tak tertahankan. Aku disini, dibelakangmu. Siap memayungimu kala hujan turun. Kumohon, bukalah hatimu untukku. Aku, perempuan yang (akan selalu) mencintai hujan, meski hujan melukaiku dengan sangat menyakitkan.

2 komentar: