Tajam hujanmu..
Ini sudah terlanjur mencintaimu.
Payung terbuka yang bergoyang-goyang ditangan kananku.
Air yang menetes dari pinggir-pinggir payung itu.
Aspal yang gemeletuk di bawah sepatu.
Arloji yang buram berair kacanya.
Dua-tiga patah kata yang mengganjal di tenggorokan.
Deras dinginmu.
Sembilu hujanmu.
-Sapardi Djoko Damono-